Seorang tukang bangunan yang sudah
tua berniat untuk pensiun dari
profesi yang sudah ia geluti selama
puluhan tahun.
Ia ingin menikmati masa tua bersama
istri dan anak cucunya. Ia tahu ia
akan kehilangan penghasilan rutinnya
namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh
istirahat. Ia pun menyampaikan
rencana tersebut kepada mandornya.
Sang Mandor merasa sedih, sebab ia
akan kehilangan salah satu tukang
kayu terbaiknya, ahli bangunan yang
handal yang ia miliki dalam timnya.
Namun ia juga tidak bisa memaksa.
Sebagai permintaan terakhir sebelum
tukang kayu tua ini berhenti, sang
mandor memintanya untuk sekali lagi
membangun sebuah rumah untuk terakhir
kalinya.
Dengan berat hati si tukang kayu
menyanggupi namun ia berkata karena
ia sudah berniat untuk pensiun maka
ia akan mengerjakannya tidak dengan
segenap hati.
Sang mandor hanya tersenyum dan
berkata, "Kerjakanlah dengan yang
terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas
membangun dengan semua bahan terbaik
yang ada."
Tukang kayu lalu memulai pekerjaan
terakhirnya. Ia begitu malas-malasan.
Ia asal-asalan membuat rangka
bangunan, ia malas mencari, maka ia
gunakan bahan-bahan berkualitas
rendah. Sayang sekali, ia memilih
cara yang buruk untuk mengakhiri
karirnya.
Saat rumah itu selesai. Sang mandor
datang untuk memeriksa. Saat sang
mandor memegang daun pintu depan, ia
berbalik dan berkata, "Ini adalah
rumahmu, hadiah dariku untukmu!"
Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia
sangat menyesal. Kalau saja sejak
awal ia tahu bahwa ia sedang
membangun rumahnya, ia akan
mengerjakannya dengan
sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya,
ia harus tinggal di rumah yang ia
bangun dengan asal-asalan.
Inilah refleksi hidup kita!
Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini.
Anggaplah rumah itu sama dengan
kehidupan Anda. Setiap kali Anda
memalu paku, memasang rangka,
memasang keramik, lakukanlah dengan
segenap hati dan bijaksana.
Sebab kehidupanmu saat ini adalah
akibat dari pilihanmu di masa lalu.
Masa depanmu adalalah hasil dari
keputusanmu saat ini.
Kisah Tukang Kayu
Hello :-)
Apa kabar? Masih terus cek email khan? :-)
saya telah menulis sebuah artikel yang tidak kalah
menarik, yaitu tentang:
"7 Alasan Utama Mempromosikan Suatu Bisnis Melalui Internet"
Walaupun anda sudah memiliki bisnis 'offline' sendiri,
mempromosikan bisnis anda melalui internet tetap PENTING.
Karena hal ini yang akan membuat anda selangkah lebih maju
daripada kompetitor. Bahkan juga bisa melipatgandakan
keuntungan anda. Mengapa begitu?
Karena internet memiliki kelebihan-kelebihan berikut ini:
1. Siap Sedia 24 Jam
Tidak seperti praktek bisnis offline lainnya yang layanannya
tergantung pada hari kerja dan jam kerja, web site jejep
selalu siap sedia 24 jam serta bisa diakses oleh pelanggan
dari mana saja dan kapan saja.
2. Menjangkau Pangsa Pasar Yang Tertarget
Melalui promosi online,anda bisa secara efektif memasarkan
bisnis berdasarkan pangsa pasar yang ditargetkan. Baik dari
segi area, minat, kebutuhan pelanggan, bahasa, dan lain-lain.
3. Mengangkat Citra Bisnis
Dengan memiliki sebuah web site, citra (image) bisnis jejep
bisa terangkat. Walau bisnis anda tidak besar, tetapi
melalui kehadiran secara online, citra bisnis anda akan
terangkat dibandingkan kompetitor lain dan bisa bersaing
dengan perusahaan besar.
4. Biaya Pemasaran Yang Lebih Efektif Dan Efisien
Karena pemasaran melalui internet sangat tertarget dan biaya
relatif lebih rendah dibanding pemasaran offline, sehingga
biaya yang dikeluarkan untuk pemasarannya juga lebih
efektif dan efisien.
5. 'Memposisikan' Bisnis Di Masa Depan!
Semakin hari, semakin banyak bisnis yang hadir secara online.
Demikian juga kompetitor anda. Kalau tidak sekarang,
kelak pun mereka akan menghadirkan bisnisnya melalui internet.
Karena itu, kehadiran situs bisnis anda di internet,
setidaknya telah menolong memposisikan bisnis jejep
di masa depan.
6. Mempermudah anda Dalam Membangun Hubungan Baik
Dengan Pelanggan.
Karena internet adalah media yang interaktif, anda dengan
mudah menjalin komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan
pelanggan. Baik itu melalui newsletter, kotak saran,
survey/polling, forum,dll. Kelebihan macam-macam perangkat
ini, Anda bisa melayani banyak pelanggan dalam satu waktu.
Lebih hemat waktu, tenaga dan biaya, bukan ?! :-)
7. Sistem Otomatisasi Yang Responsif
Melalui sistem otomatisasi, web site jejep bisa memberikan
respon dengan cepat jika datang pesanan atau permintaan
informasi bisnis anda yang lebih lengkap dari pelanggan.
Di jaman yang serba instan ini, kecepatan layanan adalah
kemutlakan, bukan?! :-)
7 Alasan Utama Mempromosikan Bisnis Melalui Internet!
"Sebuah penolakan adalah tidak lebih
dari sebuah langkah yang diperlukan
dalam meraih sukses" - Bo Bennet
Dear visitor yang setia dan teguh
hatinya,
Jika Anda sedang menghadapi
penolakan: lamaran pekerjaan yang
ditolak, cinta yang ditolak, ide yang
ditolak, bacalah dulu kisah singkat
orang-orang di bawah ini. Orang-orang
ini membuktikan, penolakan hanyalah
bagian dari sebuah perjalanan
kesuksesan:
Ide mesin fotokopi Xerox pernah
ditolak oleh 20 perusahaan. Baru
setelah 7 tahun penolakan itu, mesin
fotokopi ini bisa diterima.
Alexander Graham Bell disuruh
seorang bankir untuk menyingkirkan
'mainan itu'. Sang bankir menolak
membeli 'mainan itu' dengan alasan
tidak membutuhkannya. 'Mainan itu'
adalah telepon.
Sebanyak 33 penerbit telah menolak
manuskrip Chicken Soup For The Soul.
Para editornya percaya, kisah nyata
pendek yang disusun oleh Jack
Canfield dan Mark Victor Hansen ini
tidak menjual. Kini, buku tersebut
telah terjual lebih dari 100 juta
kopi di seluruh dunia dan diterbitkan
dalam 54 bahasa.
Sebuah organisasi yang terdiri dari
para ahli mengatakan usaha Thomas
Alfa Edison dalam menciptakan lampu
listrik sebagai praktik ilmu
pengetahuan yang sia-sia dan tak ada
gunanya mendapatkan perhatian.
Ide cerita Star Wars karya George
Lucas pernah ditolak oleh
studio-studio film ternama Hollywood
dan setiap jaringan televisi Amerika
Serikat. Tetapi kini film tersebut
tercatat sebagai salah satu film
terlaris sepanjang masa dengan
perolehan total sebesar $4.45 miliar.
Belum lagi penghasilan dari penjualan
merchandise-nya.
Penolakan Bukan Akhir Segalanya
Hari ini, gue akan menjelaskan
Bagaimanapun, untuk menjadi
entrepreneur, tak cukup memiliki
pengetahuan tentang bisnis. Karakter
atau jiwa entrepreneur juga sangat
dibutuhkan. Karena itu penting sekali
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
berikut pada diri mu sendiri
untuk mengetahui seberapa besar
karakter entrepreneur mu.
Seorang entrepreneur sukses memiliki
komitmen yang besar terhadap
bisnisnya. Mudah dipahami memang,
tapi sulit dalam prakteknya. Jika
Jeffri masih berangan-angan memiliki
bisnis sendiri dan belum memulainya,
barangkali kamu mesti memperkuat
komitmen kamu dan siap dengan
segala resikonya. Bagaimanapun, tak
satupun bisnis di dunia ini yang aman
dari resiko. Walau begitu, resiko
juga bisa dimanajemen bukan?! :-)
Tidak semua orang optimis adalah
entrepreneur, tetapi hampir semua
entrepreneur adalah orang-orang
optimis. Setiap entrepreneur biasanya
memiliki kemampuan melihat kesempatan
positif dari suatu tantangan situasi.
Tanpa keyakinan optimistis, maka akan
sulit memotivasi karyawan, bertahan
pada masa-masa sulit dan
mengembangkan bisnis.
Keputusan berarti komitmen. Keputusan
yang salah bisa mengarah pada masalah
dan menghilangkan rasa hormat dari
suatu kelompok. Memiliki sebuah
bisnis khususnya yang modalnya tidak
besar berarti harus siap membuat
keputusan dengan market research
terbatas dan informasi yang kurang
lengkap. Nah, kira-kira apakah
Jeffri senang membuat
keputusan-keputusan demikian?
Jangan berhenti dulu dari pekerjaan
sehari-hari, sampai Jeffri memiliki
modal yang cukup untuk kelangsungan
bisnis. Memenuhi kebutuhan keuangan
untuk bisnis tidaklah mudah dan perlu
pengorbanan pribadi apakah itu dari
tabungan, pinjaman bank, dll. kamu
juga harus siap jika ternyata ada
yang tidak berjalan sesuai rencana.
Nah, apakah kamu sanggup menyokong
kelangsungan business plan agar
bisnis Jeffri tetap bertahan?
Dalam bisnis, penjualan adalah bagian
alami dari segala pekerjaan bahkan
jika mereka tidak pernah bekerja di
bidang penjualan sekalipun. Sebagai
seorang entrepreneur, pekerjaan
Jeffri adalah 'menjual'. Menjual
produk kamu, visi perusahaan dan
diri kamu sendiri. Dan kamu
harus melakukan ini setiap hari,
dalam setiap waktu. Jika kamu
menikmatinya, kamu memang seorang
entrepreneur sejati. :-)
jika kamu menjawab YA
pada sebagian besar
pertanyaan-pertanyaan di atas,
berarti Jeffri memiliki karakter
entrepreneur dan siap untuk memiliki
bisnis sendiri.
Tetapi jika sebagian besar jawabannya
adalah TIDAK, sebaiknya pertimbangkan
mu menjadi kenyataan. :-)
tentang "karakter" yang harus kamu
miliki untuk menjadi seorang
Entrepreuneur.
Bagaimanapun, untuk menjadi
entrepreneur, tak cukup memiliki
pengetahuan tentang bisnis. Karakter
atau jiwa entrepreneur juga sangat
dibutuhkan. Karena itu penting sekali
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
berikut pada diri mu sendiri
untuk mengetahui seberapa besar
karakter entrepreneur mu.
1. Berapa besar komitmen mu?
Seorang entrepreneur sukses memiliki
komitmen yang besar terhadap
bisnisnya. Mudah dipahami memang,
tapi sulit dalam prakteknya. Jika
Jeffri masih berangan-angan memiliki
bisnis sendiri dan belum memulainya,
barangkali kamu mesti memperkuat
komitmen kamu dan siap dengan
segala resikonya. Bagaimanapun, tak
satupun bisnis di dunia ini yang aman
dari resiko. Walau begitu, resiko
juga bisa dimanajemen bukan?! :-)
2. Apakah gelas mu setengah
penuh atau setengah kosong?
Tidak semua orang optimis adalah
entrepreneur, tetapi hampir semua
entrepreneur adalah orang-orang
optimis. Setiap entrepreneur biasanya
memiliki kemampuan melihat kesempatan
positif dari suatu tantangan situasi.
Tanpa keyakinan optimistis, maka akan
sulit memotivasi karyawan, bertahan
pada masa-masa sulit dan
mengembangkan bisnis.
3. Apakah kamu senang membuat
keputusan?
Keputusan berarti komitmen. Keputusan
yang salah bisa mengarah pada masalah
dan menghilangkan rasa hormat dari
suatu kelompok. Memiliki sebuah
bisnis khususnya yang modalnya tidak
besar berarti harus siap membuat
keputusan dengan market research
terbatas dan informasi yang kurang
lengkap. Nah, kira-kira apakah
Jeffri senang membuat
keputusan-keputusan demikian?
4. Apakah kamu memiliki uang untuk
membuat cita-cita bisnis kamu
terwujud?
Jangan berhenti dulu dari pekerjaan
sehari-hari, sampai Jeffri memiliki
modal yang cukup untuk kelangsungan
bisnis. Memenuhi kebutuhan keuangan
untuk bisnis tidaklah mudah dan perlu
pengorbanan pribadi apakah itu dari
tabungan, pinjaman bank, dll. kamu
juga harus siap jika ternyata ada
yang tidak berjalan sesuai rencana.
Nah, apakah kamu sanggup menyokong
kelangsungan business plan agar
bisnis Jeffri tetap bertahan?
5. Apakah kamu senang menjual?
Dalam bisnis, penjualan adalah bagian
alami dari segala pekerjaan bahkan
jika mereka tidak pernah bekerja di
bidang penjualan sekalipun. Sebagai
seorang entrepreneur, pekerjaan
Jeffri adalah 'menjual'. Menjual
produk kamu, visi perusahaan dan
diri kamu sendiri. Dan kamu
harus melakukan ini setiap hari,
dalam setiap waktu. Jika kamu
menikmatinya, kamu memang seorang
entrepreneur sejati. :-)
jika kamu menjawab YA
pada sebagian besar
pertanyaan-pertanyaan di atas,
berarti Jeffri memiliki karakter
entrepreneur dan siap untuk memiliki
bisnis sendiri.
Tetapi jika sebagian besar jawabannya
adalah TIDAK, sebaiknya pertimbangkan
untuk menggaet partner bisnis untuk
membantu membuat rencana bisnismu menjadi kenyataan. :-)
Karakter yang harus dimiliki untuk menjadi seorang Entrepreuneur
Tidak baik jika kita menutup-nutupi
kelemahan dan kegagalan dengan
banyak alasan. Terimalah, dan hadapilah
kegagalan itu sebagai pengalaman dan
pelajaran berharga, agar bisa jadi
pedoman dan tuntunan untuk mencapai
kemajuan dan keberhasilan yang lebih
berarti di kemudian hari.
Kita tahu bahwa dunia ini selalu
berputar. Adakalanya manusia ada di
bawah, atau sebaliknya ada di atas.
Ada orang bertanya kepada saya,
bagaimana dengan kenyataan yang
sering kita lihat begitu banyak
orang-orang yang selalu di bawah?
Bukankah mereka juga tinggal di bumi
yang sama dengan orang-orang yang
mampu dan kuat berada di atas? Sering
kita lihat orang-orang yang sudah di
atas malah semakin ke atas.
Temanku, pandangan itu semua
hanyalah ironi. Kita tidak pernah
tahu apa yang terjadi pada mereka
yang sudah ada di atas. Kebanyakan
di antara kita melihat mereka yang di atas
selalu dari 'materi' atau jabatan.
Namun percayalah, setiap orang
mengalami pasang surut.
Belajarlah dari orang-orang yang
sudah ada di atas, dan orang-orang
yang berada di bawah. Jangan hanya
melihat ke atas.
Banyak pelajaran yang bisa diambil
dari keduanya, yang bisa engkau
jadikan bekal tuk menjadi pribadi
yang luhur bijaksana, sukses lahir
dan batin.
Pepatah mengatakan:
"Kebesaran seseorang tidak terlihat
ketika dia berdiri dan memberi
perintah. Kebesaran seseorang akan
terlihat ketika dia berdiri sama
tinggi dengan orang lain, dan
membantu orang lain untuk
mengeluarkan yang terbaik dari diri
mereka untuk mencapai sukses" - Prof.
G. Arthur Keough
Janganlah suka cari alasan untuk
menutupi kegagalan. Sebaliknya,
carilah terus 'cara' untuk menggapai
keberhasilan.
Jangan Hanya Melihat Ke Atas
"Ada perbedaan antara minat dan
komitmen. Saat Anda tertarik
melakukan sesuatu, Anda
mengerjakannya hanya jika situasi
mengizinkan. Tetapi saat Anda
berkomitmen melakukan sesuatu, Anda
tidak menerima alasan, hanya hasil" -
Anonim
Jika usaha Anda belum membuahkan
hasil, bisnis Anda belum menghasilkan
keuntungan yang Anda harapkan, atau
hubungan dengan pasangan yang tengah
goyah, ingatlah kembali pada komitmen
awal pada saat Anda menetapkan
tujuan.
Berpegang teguhlah pada komitmen
tersebut. Sebuah tujuan yang gagal,
proyek yang tidak selesai, hubungan
yang putus, diakibatkan patahnya
sebuah komitmen. Sesederhana itu,
sedalam itu, dan sepenting itulah
sebuah komitmen.
Sukses adalah hasil menciptakan dan
menjaga komitmen Anda dan orang lain.
Sebuah tujuan tidaklah relevan, mimpi
tak ada gunanya dan harapan tidaklah
lebih dari sebuah gelembung mimpi,
sampai Anda berkomitmen penuh untuk
mewujudkannya.
Komitmenlah yang menginspirasi
Anda mengeluarkan kemampuan
terbaik Anda.
Komitmen memperlihatkan kepada dunia
keseriusan Anda dalam bertindak.
Komitmen juga melindungi serta
menguatkan kredibilitas dan reputasi
Anda. Komitmen memberikan Anda
energi, momentum yang tak pernah
berhenti, dan rasa bangga yang tak
ternilai.
Komitmen juga memberikan kekuatan.
Tidak peduli apa pun yang kita
hadapi, sakit, kemiskinan, atau
bencana, kita tidak akan teralih dari
tujuan kita.
Komitmen Untuk Berkomitmen
"Betapa pun berbakatnya seorang
pemimpin, ia tidak akan mencapai
potensi maksimalnya jika tidak
disiplin" - John C. Maxwell
Jalan menuju puncak tidaklah mudah.
Tidak banyak orang yang berhasil
mencapai posisi terbaik dalam sebuah
pekerjaan. Bahkan yang dianggap
terbaik malah jauh lebih sedikit.
Tak seorang pun bisa meraih prestasi
dan mempertahankannya tanpa disiplin.
Disiplin menempatkan seorang ke
tingkat tertinggi dan membuat
prestasinya bertahan lama.
Untuk mengembangkan gaya hidup
disiplin, salah satu caranya adalah
hilangkan kecenderungan membuat
alasan. Jika Anda selalu punya banyak
alasan mengapa Anda tidak bisa
disiplin, sadarilah bahwa itu
hanyalah suatu pembenaran diri.
Jika sekarang Anda kurang
berdisiplin, mungkin selama ini Anda
terbiasa menikmati makanan pencuci
mulut sebelum memakan nasinya,
menikmati imbalan sebelum
pekerjaannya selesai.
Fokuslah pada hasil akhir.
Setiap kali Anda berkonsentrasi pada
kesulitan pekerjaan, bukan pada
hasil, Anda akan cenderung putus asa.
Jika berkutat pada hal itu terlalu
lama, Anda akan menumbuhkan sifat
mengasihani diri sendiri, bukan
kebiasaan disiplin. Pikirkan
keuntungan dari melakukan pekerjaan
itu, dan kerjakan saja.
Jika Anda tahu Anda berbakat, dan
Anda telah berusaha keras, namun
hanya memperoleh sedikit hasil nyata,
Anda mungkin kurang disiplin.
Perhatikan jadwal Anda minggu lalu,
adakah yang meleset dari
target-target Anda? Jika Anda
menunda-nunda dan berniat
melakukannya nanti, Anda mungkin
perlu membenahi disiplin Anda.
Mendisiplinkan Diri Sendiri
Kendalikan Emosi, Kendalikan Sukses
Manusia hanya punya dua pilihan
ketika bicara emosi. Mengendalikan
emosi atau justru sebaliknya
dikendalikan olehnya.
Emosi dapat berdampak pada karir
Anda. Seperti yang dialami pegolf
legendaris Bobby Jones. Jones adalah
pegolf dengan kemampuan yang luar
biasa. Ia mulai bermain golf di usia
5 tahun di tahun 1907. Sebelum
berusia 12 tahun, ia telah berhasil
memperoleh angka di bawah par, sebuah
keberhasilan yang tidak dapat dicapai
oleh sebagian besar pemain golf
sepanjang umur hidupnya bermain golf.
Pada usia 14 tahun, ia mendapat
kualifikasi untuk mengikuti kejuaraan
golf amatir Amerika Serikat. Ternyata
Jones tidak berhasil menang dalam
acara itu, karena ia sering
kehilangan kendali emosinya dan tidak
mampu bermain baik. Sampai-sampai ia
dijuluki club thrower atau orang yang
suka melempar tongkat golf.
Seorang pegolf lebih senior yang
dipanggil Grandpa Bart memberinya
nasihat. "Kau takkan pernah menang
kalau kau tidak dapat mengendalikan
emosimu." Jones menerima nasihat ini
dan mulai belajar mendisiplinkan
emosinya.
Pada usia 21 tahun, Jones mulai
berkembang dan selanjutnya menjadi
pemain golf terbesar dalam sejarah.
Ia pensiun dari golf pada usia 28
tahun setelah memenangi Grand Slam
golf. Grandpa Bart mengomentarinya,
"Bobby berusia 14 tahun ketika ia
menguasai permainan golf, tetapi baru
pada usia 21 tahun ia mampu menguasai
diri sendiri."
jangan biarkan karir Anda yang
tengah menanjak rusak hanya gara-gara
emosi.
Manusia hanya punya dua pilihan
ketika bicara emosi. Mengendalikan
emosi atau justru sebaliknya
dikendalikan olehnya.
Emosi dapat berdampak pada karir
Anda. Seperti yang dialami pegolf
legendaris Bobby Jones. Jones adalah
pegolf dengan kemampuan yang luar
biasa. Ia mulai bermain golf di usia
5 tahun di tahun 1907. Sebelum
berusia 12 tahun, ia telah berhasil
memperoleh angka di bawah par, sebuah
keberhasilan yang tidak dapat dicapai
oleh sebagian besar pemain golf
sepanjang umur hidupnya bermain golf.
Pada usia 14 tahun, ia mendapat
kualifikasi untuk mengikuti kejuaraan
golf amatir Amerika Serikat. Ternyata
Jones tidak berhasil menang dalam
acara itu, karena ia sering
kehilangan kendali emosinya dan tidak
mampu bermain baik. Sampai-sampai ia
dijuluki club thrower atau orang yang
suka melempar tongkat golf.
Seorang pegolf lebih senior yang
dipanggil Grandpa Bart memberinya
nasihat. "Kau takkan pernah menang
kalau kau tidak dapat mengendalikan
emosimu." Jones menerima nasihat ini
dan mulai belajar mendisiplinkan
emosinya.
Pada usia 21 tahun, Jones mulai
berkembang dan selanjutnya menjadi
pemain golf terbesar dalam sejarah.
Ia pensiun dari golf pada usia 28
tahun setelah memenangi Grand Slam
golf. Grandpa Bart mengomentarinya,
"Bobby berusia 14 tahun ketika ia
menguasai permainan golf, tetapi baru
pada usia 21 tahun ia mampu menguasai
diri sendiri."
jangan biarkan karir Anda yang
tengah menanjak rusak hanya gara-gara
emosi.
Kendalikan Emosi, Kendalikan Sukses
10 bisnis yang paling menjanjikan Di Masa Depan - Yang Manakah Bisnis Anda?
Hampir semua orang punya cita-cita ingin memiliki bisnis sendiri.
Tapi sering kali, mereka bingung bagaimana memulainya, bisnis apa
yang harus mereka geluti dan bagaimana pula prospeknya.
Beberapa waktu lalu "INC" -media bisnis terkemuka di Amerika-
merilis informasi penting bagi para pebisnis yang ingin mengetahui
bisnis yang prospeknya paling menjanjikan hingga lebih dari 10
tahun mendatang. Mereka adalah:
=> Internet Bisnis, data processing dan jasa informasi lainnya
=> Sistem komputer dan jasa yang berhubungan dengannya
=> Sofware
=> Jasa ketenagakerjaan
=> Konsultasi: management,science, dan teknis
=> Home Health Care
=> Jasa penasihat keuangan pribadi
=> Jasa perawatan anak
=> Seni, hiburan dan rekreasi
=> Fim/video
Dari data tersebut, terlihat bisnis nomor SATU yang paling
menjanjikan hingga lebih dari 10 tahun mendatang adalah internet
bisnis
Revolusi informasi memang tengah berjalan. Seperti juga ketika
mobil yang merevolusi kereta kuda, kamera digital yang mulai
menggantikan kamera manual dan kini INTERNET juga telah mengubah
kebiasaan masyarakat dalam mencari informasi dan berbisnis.
Dan sekarang kita atau setidaknya anak muda sekarang yang menjadi
future market- semakin sering mendengar kata-kata seperti ini,
'Lihat di internet aja' atau 'Cari di internet aja'.