Posted by : Devva jay
Minggu, 30 Oktober 2016
Sunan Ampel
Hay guys kali ini mimin mau posting tetang sejarah sunan ampel yang udah mimin cari dari sumber2 terpercaya dijamin reader puas deh. ok nggak usah banyak cincong langsung baca aja artikel sunan ampel ini
Nama
Tokoh : Sayyid Ali Rahmatullah (Raden
Rahmat)
Lahir : Tahun 1401 Masehi
Nama
Ayah : Maulana Malik Ibrahim (Sunan
Gresik)
Nama
Ibu : Dewi Chandrawulan
Meninggal : Tahun 1478 Masehi
Latar Belakang
Sunan Ampel
Sunan Ampel dilahirkan di negeri Champa
(Sepanjang pantai Vietnam). Negeri Champa diketahui berdiri pada tahun 192
Masehi. Sampai sekarang masih ada komunitas masyarakat Champa di Vietnam,
Thailand, Kamboja, Malaysia dan Pulau Hainan (Tiongkok). Ayah Sunan Ampel
merupakan Sunan Gresik yaitu keturunan Syekh Jamalluddin Jumadil Kubra atau
seorang Ahlussunnah bermazhab syafi’i. Syekh Jamalluddin merupakan ulama yang
berasal dari Samarqand, Uzbekistan. Samarqand merupakan daerah dilahirkannya
Ulama-Ulama besar. Salah satunya adalah Imam Bukhari yang dikenal sebagai
pewaris hadist yang shahih.
Kisah Perjuangan
Sunan Ampel
Pada suatu waktu, Kerajaan Majapahit digeluti
oleh masa yang suram karena banyak adipati dan bangsawan yang berpesta wanita
dan berjudi. Prabu Brawijawa sebagai raja merasa sedih mengetahui keadaan
kerajaan kacau seperti itu. Lalu istri Prabu mengusulkan mendatangkan seseorang
yang mampu mengatasi masalah-masalah seperti itu, yaitu keponakannya sendiri
Sayyid Ali Rahmatullah. Akhirnya raja menyetujui mendatangkan keponakan
istrinya tersebut.
Setelah Majapahit mengirim utusan untuk
menjemput Sayyid Ali Rahmatullah, tibalah Sayyid bersama ayah dan kakaknya di
tanah Jawa. Namun mereka berpisah selama diperjalanan. Ayah dan kakaknya
berhenti di daerah Tuban untuk beristirahat dan berniat berdakwah didaerah
tersebut. Kemudian Sayyid tetap melanjutkan perjalanan dan akhirnya tiba di
Majapahit. Sambutan yang hangat dari Prabu Brawijaya menghampiri Sayyid.
Setelah Sayyid melepas lelah, Prabu menjelaskan sebab Sayyid dipanggil ke
Majapahit. Kemudian Sayyid memahami dan sanggup menjalankan tugas dari Prabu
Brawijaya. Setelah menerima tugas dari Prabu, Sayyid diberi sebuah tempat untuk
mendidik bangsawan dan adipati. Kemudian Sayyid dijodohkan dengan putri Prabu
yaitu Dewi Condrowati. Sehingga Sayyid Ali menjadi pangeran kerajaan Majapahit
karena menjadi menantu Prabu Brawijaya. Karena dalam keluarga kerajaan
Majapahit menyebut pangeran dengan sebutan “Raden”, maka Sayyid Ali Rahmatullah
dikenal dengan Raden Rahmat. Raden Rahmat segera mendidik dan menyadarkan para
bangsawan dan adipati menuju ke jalan yang benar. Setelah berbagai cara
dilakukan, akhirnya Raden Rahmat berhasil dan melanjutkan niatnya untuk
berdakwah dalam masyarakat. Tentu Raden Rahmat diterima masyarakat dengan baik
karena telah menyadarkan Adipati dan bangsawan di kerajaan Majapahit.
Saat melaksanakan dakwah di lingkup
masyarakat, Raden bertemu dengan dua tokoh masyarakat yang mau menjadi pengikut
Raden Rahmat. Yaitu Ki Wiryo Sarojo dan Ki Bang Kuning. Raden memanfaatkan
keadaan ini untuk dakwah bersama dua tokoh ini. Sehingga sangat mudah bagi
Raden Rahmat untuk mengajarkan ilmu-ilmu Islam. Saat Raden Rahmat berjalan
menyusuri desa, Raden tiba di sebuah tempat yang kosong. Raden segera membangun
masjid untuk beribadah bagi masyarakat. Daerah tersebut dikenal dengan
Ampeldenta. Karena Raden Rahmat diberi kekuasaan di daerah tersebut, Raden
Rahmat akhirnya dikenal dengan Sunan Ampel.
Cara Berdakwah
Sunan Ampel
Cara yang ditempuh Sunan Ampel sangat singkat
dan cepat, antara lain adalah dengan dikenalnya falsafah Moh Limo. Falsafah
tersebut yaitu :
1. Moh Main (tidak mau berjudi).
2. Moh Ngombe (tidak mau mabuk karena
minum minuman arak).
3. Moh Maling (tidak mau mencuri).
4. Moh Madat (tidak mau merokok atau
menggunakan narkotika)
5. Moh Madon ( tidak mau bermain dengan perempuan yang bukan istrinya)
Peninggalan-Peninggalan
Sunan Ampel
1. Masjid Sunan Ampel
2. Pusaka-Pusaka Sunan Ampel
3. Keris Setan Kober